Info
Loading...

Sebuah Pilihan

0
Senin, Juli 01, 2013

Dalam sendi kehidupan yang tulus, ternyata masih banyak orang yang ragu dalam memilih sistem hidup tertentu. Ada yang dalam kehidupannya lebih condong kepada ‘anggapan’ orang kebanyakan. Yang seperti ini biasanya lebih mementingkan reputasi dan mengakuan masyarakat dibanding hal remeh temeh lainnya.

Karena reputasi adalah tujuan, segalanyapun menjadi ‘halal’. Jadi jangan kaget jika ada seseorang yang rela memberikan segalanya demi sebuah pengakuan, penghargaan serta dukungan dari orang lain. Karena orang-orang yang seperti ini secara nggak sadar telah menjadikan anggapan orang lain tersebut menjadi sebuah sistem yang wajib untuk dianut.

Ada juga yang menjadikan idealismenya sebagai satu-satunya pijakan prinsip dalam kehidupannya. Baginya, semua anggapan orang lain adalah salah dan yang pastinya orang ini nggak butuh pengakuan apapun dari orang lain. Orang yang semacam ini biasanya melabeli dirinya sebagai ‘pelawan arus’.

Gak ada yang salah untuk menjadi satu dari keduanya. namun satu hal yang perlu digaris-bawahi. Menjadi realistis atau idealis merupakan sebuah kepastian, bukan kepalsuan.

Sebelum menetapkan hati untuk memilih, ada baiknya untuk menemukan sebuah kebenaran hakiki. Sebuah kebenaran yang memang telah kita buktikan sendiri sehingga menciptakan sebuah keyakinan tentang kebenaran.

Selama kebenaran yang menjadi sandaran, mengikuti atau melawan anggapan orang banyak bukan lagi menjadi soal karena sekarang, yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana menyebarkan pesan kebenaran ini.

Karena kebenaran itu hanya ada pada Sang Pencipta dan Ia telah meridhoi Islam sebagai dien kita :)

About the author

Bukan siapa-siapa, cuma seorang pemuda yang hobi ngobrol dan berenang. Sekarang ini sedang sibuk memandang awan yang bergerak lambat

0 komentar: